Kurindu Keindahan Alam Winongan



Foto Penulis Artikel Ini


Keramat - Aku hanyalah seorang pekerja yang kerap kali menyusuri jalan-jalan beraspal dari satu kota ke kota yang lain. Sesekali dalam perjalanan, aku singgah di warung-warung pinggir jalan untuk beristirahat sejenak dan menikmati pemandangan jalan yang aku rasa cukup menyejukan.

Aku menyukai setiap perjalananku itu. Namun ketika perjalanan menjelang akhir dan aku harus kembali pulang ke rumahku Winongan, Kabupaten Pasuruan, ada rasa gundah gelisah yang tidak bisa aku ukir dengan kata-kata.

Perjalanan yang tadinya aku suka, berubah menjadi rasa prihatin tak terkira. Bagaimana tidak, di Winongan tidak aku dapati lagi jalanan yang mulus dan rata, pepohonan hijau yang bisa menjadi penyejuk mata di sini di Winongan tercinta yang aku dapati adalah jalanan yang penuh lubang, pepohonan yg berjajar pun tidak hijau tapi coklat penuh debu.

Dan ketika aku singgah di warung pinggir jalan tidak ada kata nyaman. Bagaimna bisa merasa nyaman kalau debu tebal mengganggu pernafasan, belum lagi kalau hujan beceknya bisa membuat pengendara motor terguling.

Aku sama halnya seperti dirimu yang membaca tulisanku ini, aku hanya rakyat kecil yang kadang tidak bisa bersuara, tapi hanya bisa mengeluh prihatin dan bertanya ini salah siapa?? Padahal konon ceritanya, dalam perjalananku ada yang sempat bertanya padaku.

"Mas sampean org mana?," tanya dia kepadaku.

Dengan bangga aku menjawab, Winongan adalah tempat tinggalku dan orang itu menceritakan pengalamannya kepadaku di bumi Winongan.

"Saya dulu pernah kesana jalan ke arah sumber Umbulan sangat menyenangkan, sejuk dan jalanannya bagus, pohon-pohon yang hijau dan air sumbernya jernih, sering saya renang di sana," ucapnya kepadaku.

Aku hanya bisa membatin, Winongan yang dulu bukanlah yang sekarang, mungkin bagi kami sekarang cerita tentang indahnya jalan Winongan hanyalah legenda desaku yang kita rasakan dan yang kita nikmati sekarang adalah jalanan yang sangat menyedihkan.

Kapankah Winonganku kembali indah, kembali berseri, di manakah sang "pemerhati" siapakah dia yang benar-benar peduli? Sedangkan kita rakyat kecil apabila mencoba bersuara kerap di tuding bersalah. Apakah rasa prihatin ini akan di nikamati juga sama anak cucu kita kelak?? Aku memohon pada sang "pemerhati" sang pemberi solusi agar Winongan kembali indah dan berseri. (Moh. Rois)
Kurindu Keindahan Alam Winongan Kurindu Keindahan Alam Winongan Reviewed by Aku on 5:10 AM Rating: 5

No comments

Featured Video

3/random/post-list